Jangan lengah Awas Demam Berdarah!

Publish Desember 16, 2024 20:40

Awas Demam Berdarah: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Demam berdarah (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropis, terutama selama musim hujan, karena kondisi yang mendukung berkembangnya nyamuk tersebut.

Gejala Demam Berdarah

Gejala utama demam berdarah biasanya muncul 4-10 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:

  • Demam tinggi mendadak: Biasanya suhu tubuh mencapai 39°C atau lebih.
  • Sakit kepala berat: Terutama di bagian belakang mata.
  • Nyeri otot dan sendi: Seperti rasa pegal atau nyeri pada tulang dan sendi, yang sering disebut "breakbone fever".
  • Rash (ruam kulit): Muncul setelah beberapa hari demam.
  • Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.
  • Pendarahan ringan: Seperti mimisan atau gusi berdarah.

Pada kasus yang lebih parah, demam berdarah dapat berkembang menjadi demam berdarah berat atau syok dengue, yang bisa mengancam jiwa. Gejala parah ini meliputi perdarahan yang lebih serius, penurunan tekanan darah, dan kegagalan organ.

Penyebab Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi. Nyamuk ini biasanya menggigit pada pagi dan sore hari. Virus dengue memiliki empat serotipe (tipe virus) yang berbeda, dan infeksi oleh satu serotipe tidak memberikan kekebalan terhadap serotipe lainnya, yang membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena DBD parah jika terinfeksi serotipe kedua atau lebih.

Pencegahan Demam Berdarah

Pencegahan adalah langkah utama dalam mengatasi demam berdarah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan DBD antara lain:

  1. Menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk: Pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah, seperti di tempat penampungan air, pot bunga, atau kaleng bekas. Gantilah air di penampungan minimal seminggu sekali.
  2. Menggunakan kelambu atau obat nyamuk: Pada malam hari, gunakan kelambu atau semprotkan obat nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk.
  3. Menggunakan pakaian pelindung: Kenakan pakaian yang menutupi tubuh, seperti lengan panjang dan celana panjang, untuk menghindari gigitan nyamuk.
  4. Menanam tanaman pengusir nyamuk: Beberapa jenis tanaman seperti lavender, serai, atau daun kemuning dipercaya dapat mengusir nyamuk.
a

Artikel Terkait

Temukan Artikel terkait Alia Hospital Lainnya

Kata Dokter soal Penyebab Serangan Jantung di Pagi Hari

Mei 20, 2025 02:56

Kata Dokter soal Penyebab Serangan Jantung di Pagi Hari

Lihat Selengkapnya
Kenapa Risiko Serangan Jantung Meningkat saat Liburan? Dokter Ungkap Alasannya

Mei 20, 2025 01:17

Kenapa Risiko Serangan Jantung Meningkat saat Liburan? Dokter Ungkap Alasannya

Lihat Selengkapnya
Jantung Berdebar-debar, Normal atau Tanda Bahaya? Begini Membedakannya

Mei 20, 2025 01:00

Jantung Berdebar-debar, Normal atau Tanda Bahaya? Begini Membedakannya

Lihat Selengkapnya